Aia Kawa Warisan Sehat dari Tanah Minang

 

Source : Ameera.republika.co.id

Dikenal sebagai minuman khas dari daerah Minangkabau, Aia Kawa merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang jarang diketahui luas. Tak seperti kopi biasa yang terbuat dari bijinya, Aia Kawa justru menggunakan daun kopi yang dikeringkan dan disangrai, lalu diseduh seperti teh. Tradisi ini lahir dari masa penjajahan, saat biji kopi diekspor oleh penjajah, dan masyarakat hanya bisa memanfaatkan daunnya. Kini, minuman ini dihidangkan kembali sebagai minuman herbal yang kaya manfaat.

Daun kopi ternyata mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk pencernaan, mengurangi stres, dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Aromanya pun unik, seperti perpaduan teh dan kopi, dengan rasa yang ringan dan menenangkan.

Langkah-langkah membuat Aia Kawa:

1. Siapkan daun kopi segar, pilih yang tua namun masih sehat.

2. Cuci bersih dan jemur daun selama 1–2 hari hingga kering.

3. Setelah kering, sangrai daun di atas api kecil hingga kehitaman dan mengeluarkan aroma khas.

4. Ambil sekitar satu genggam daun sangrai, lalu seduh dengan air panas sebanyak 250 ml.

5. Diamkan selama 3–5 menit, kemudian saring.

6. Sajikan dalam tempurung kelapa untuk nuansa tradisional. Bisa ditambahkan gula aren atau irisan jahe agar lebih hangat dan nikmat.

Aia Kawa bukan sekadar minuman, melainkan bagian dari sejarah dan budaya Minangkabau yang patut dilestarikan. Dengan tampilannya yang sederhana namun sarat makna, minuman ini cocok dinikmati sebagai alternatif sehat dan alami di tengah tren hidup sehat modern. 

Jika Anda mencari cita rasa lokal yang otentik, sehat, dan penuh cerita, Aia Kawa adalah jawabannya. Sekali teguk, Anda tak hanya menyeruput minuman, tapi juga menyesap warisan budaya yang tak lekang oleh waktu.



penulis: Annisa F. Diusti 

editor: Ferdyan Siregar 

Previous Post Next Post