Warung Kopi Nan Yo, Warung Kopi Legendaris Kota Padang

 

Source: Wongkito.co

Halo, Sobat Gen Z! Di pusat Kota Padang, dua cabang Warung Kopi Nan Yo, di Jalan Niaga dan Jalan Pondok (Flamboyan No. 88E), dapat menjadi salah satu destinasi wajib bagi pencinta rasa kopi otentik. Sejak didirikan pada 1932 oleh Than Tek Tjiaw, warung ini konsisten mempertahankan metode tradisional Hainan untuk menyajikan kopi robusta Sumatra Barat kualitas terpilih.

 

Mengutip dari laporan Tempo dan Liputan6, Victor Bostani merupakan generasi ketiga yang kini menjalankan Warung Kopi Nan Yo. Ia melanjutkan usaha keluarga dengan tetap mempertahankan resep dan proses penyeduhan tradisional yang diwariskan sejak zaman kakeknya. Menurut Victor, kunci keunggulan terletak pada tahap pengolahan: biji kopi disangrai perlahan pada suhu terkontrol, digiling dengan tekstur kasar, lalu diseduh menggunakan air mendidih untuk mengekstrak minyak dan asam klorogenik yang menyajikan paduan rasa asam lembut dan pahit pekat yang khas.

 

Gerai mulai dibuka dari pukul 07.00 WIB, memanfaatkan momen pagi saat suhu udara masih sejuk dan cahaya matahari pagi menembus jendela kayu berbingkai kaca patri. Kondisi ini menciptakan nuansa tenang yang ideal untuk mengerjakan tugas kuliah, berdiskusi proyek kreatif, atau sekadar menikmati waktu luang. Layanan berakhir pukul 16.00 WIB, memberikan jeda sore yang tepat sebelum aktivitas kota semakin padat.

 

Harga kopi berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per cangkir, menjadikannya opsi terjangkau bagi kalangan mahasiswa dan pekerja muda. Menu pelengkap, yaitu lemper daun pisang, kue srikaya, dan ongol‑ongol merupakan pilihan tradisional yang menambah kehangatan suasana. Perabot marmer bundar dan kursi kayu bergaya kolonial menambah nilai estetika, sehingga setiap sudut layak diabadikan untuk konten media sosial.

 

Sebagai warung kopi tertua di Padang, Nan Yo juga berperan penting dalam pelestarian tradisi kopi lokal. Dengan bermitra langsung dengan petani Sumatra Barat, mereka memastikan rantai pasokan biji kopi tetap berkelanjutan dan menguntungkan komunitas setempat. Keberlanjutan ini sekaligus memperkuat identitas rasa kopi Nan Yo, yang diakui para ahli kopi sebagai salah satu contoh terbaik perpaduan metode Hainan dengan biji robusta nusantara.

 

Bagi Sobat Gen-Z yang mencari perpaduan cita rasa otentik, nilai sejarah, dan atmosfer inspiratif, jadwalkan kunjungan sebelum pukul 16.00 WIB. Rasakan sendiri pengalaman ngopi ala “tempo doeloe” dalam balutan nuansa modern yang relevan bagi generasi Gen-Z.



penulis: M. Royyan Alghifari

editor: Muharni Zain 

Previous Post Next Post