Dalam setiap perayaan tradisional hingga masa berbuka puasa, pinyaram hadir sebagai hidangan suguhan di masyarakat Minangkabau. Terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti gula aren dan tepung beras, pinyaram bukan hanya makanan penutup—melainkan fenomena budaya yang penuh makna dan potensi global yang luas.
Pinyaram adalah kue tradisional Minangkabau yang dipipihkan melingkar berbentuk seperti panekuk, namun memiliki rasa legit yang khas karena campuran gula merah dan aroma kelapa. Ada dua yang paling dicari, pinyaram putih (dengan gula pasir) dan pinyaram hitam (dengan gula aren atau gula merah). Pinyaram biasanya disajikan selama upacara adat, upacara pernikahan, atau ritual keagamaan.
Pinyaram diwariskan dari generasi ke generasi oleh ibu-ibu Minangkabau. Kini, mayoritas pelaku UMKM perempuan di daerah tertentu di Sumatra Barat sudah mulai mengemas pinyaram dengan sentuhan modern, sehingga menjadi oleh-oleh khas yang tidak hanya lezat tetapi juga bernilai jual tinggi. Salah satunya adalah Uni Reni, pengusaha pinyaram asal Payakumbuh yang telah mengekspor produknya ke Malaysia dan Singapura.
Sebelumnya, pinyaram hanya tersedia di pasar tradisional atau selama musim perayaan. Kini pinyaram telah menempati toko oleh-oleh, platform online, hingga kafe kekinian dengan konsep "Fusion Traditional Snack". Di Bukittinggi, misalnya, sebuah kafe menyajikan pinyaram dengan topping keju dan cokelat sebagai inovasi yang menarik perhatian di kalangan generasi muda.
Pinyaram menjadi populer ketika digunakan sebagai makanan simbolis di berbagai festival kuliner daerah. Sejak Festival Minang Mandeh dan Pekan Kebudayaan Nasional menggunakan pinyaram sebagai produk eksklusif, orang semakin diminati untuk membeli kue ini baik di dalam maupun luar negeri.
Teksturnya yang unik, rasanya yang cocok di lidah banyak orang, serta daya tahan yang cukup lama menjadikan pinyaram layak sebagai produk ekspor. Ditambah dengan kisah budaya yang menyertainya, pinyaram bukan sekadar camilan, tapi juga cerita dari tanah Minang yang layak dinikmati dunia.
Resep Autentik Pinyaram Gula Merah Minangkabau
Bahan-bahan:
o 250 gr tepung beras
o 200 gr gula merah, serut halus
o 100 ml air panas
o 100 ml santan kental
o Sejumput garam
o Minyak goreng secukupnya
Cara membuat:
1. Larutkan gula merah dengan air panas, lalu saring.
2. Campurkan tepung beras, santan, garam, dan larutan gula. Aduk rata hingga tidak menggumpal.
3. Diamkan adonan selama 2–3 jam agar mengembang dan menghasilkan tekstur yang lembut.
4. Panaskan minyak dalam wajan kecil, tuang satu sendok sayur adonan, goreng hingga berwarna cokelat keemasan dan matang merata.
5. Angkat dan tiriskan. Sajikan hangat atau simpan dalam wadah kedap udara.
Dari kenangan masa kecil hingga potensi bisnis modern, pinyaram adalah bukti bahwa tradisi bisa tetap hidup di tengah arus zaman.
Sumatra Barat tak hanya merayakan warisan kulinernya, tetapi juga membawa manisnya ke dunia.
penulis: Ferdyan Siregar
editor: Muharni Zain
